Alhamdulillah kesampaian juga nonton Rudy Habibi, ngebet bin ngotot ke suami mau nonton film ini setelah diceritakan singkat cerita nya oleh Kakak. Ada banyak pelajaran yang bisa diambil dari kisah Rudy Habibi
1. Anak yang hebat lahir dari orang tua yang hebat pula
Ini salah satu alasan kuat mau nonton film ini. Baru tahu bahwa Rudy Habibi itu punya ayah yang cerdas, taat dan berwibawa depan anaknya. Ternyata Ayahnya adalah salah satu inspirasi nya mewujudkan cita -citanya. Ia juga memiliki ibu yang tegar, mampu melanjutkan support Ayahnya untuk keberhasilan Habibi. Di saat anaknya menangis merasa gagal ingin pulang ke Indonesia, ia mampu mengembalikan semangat anaknya. Ini pelajaran buat kami sebagai orang tua..pola asuh ayah dan ibu nya Habibi bisa kita ikuti.
2. Ketaataan pada Agama yang kuat.
Yups, Habibi sedari kecil sudah rajin mengaji, selalu shalat berjamaah dikeluarga, dan sangat kental nilai spiritual dari orang tua nya. Itu juga yang menguatkannya hidup sendiri di negeri orang. Tiap menemukan masalah ia selalu mencari solusi nya lewat shalat. Karena tidak menemukan Mushala, ia bahkan sering shalat di gereja. Bahkan ketika jadi ketua PPI, ia punya program inginmendirikan mushala di kampusnya..
3. Kecintaan pada Indonesia yang sangat besar
Mahasiswa beasisiwa orang tua, mempunyai kecintaan terhadap indonesia melebihi mahasiswa yang di beri beasiswa oleh negara. Bahkan ia mau menyesuaikan studi nya agar sejalan dengan program pemerintah. Punya cita – cita besar buat negeri nya.
4. Percaya diri yang kuat.
Ia punya percaya diri yang kuat sekali, didukung dengan kecerdasan yang luar biasa dan ketataan pada Allah, membuat Ia selalu jadi bintang.
5. Sejak kecil sudah suka buku dan diberi banyak buku oleh Ayah nya.
Ini point kecil yang ternyata salah satu kunci sukses Habibi. Habibi kecil adalah anak yang suka bertanya dan selalu ingin tahu. Ia dibekali banyak buku oleh Ayahnya, karena Ayahnya tidak sempat untuk menjawab semua pertanyaannya. Ketika semua orang berlarian keluar rumah disaat pesawat jepang datang untuk menjatuhkan bom, ia berlari kerumah karena ingat buku dan pesawatnya tertinggal.