Ternyata Seperti itulah Jodoh

Cukup lama juga blog ini tidak terurus. Tercatat update terakhir 20 April 2012, sekarang 04 Juni 2012, yang berarti lebih dari sebulan tidak ada proses kreatif yang dilakukan di blog ini. Waktu yang cukup lama untuk tidak update sepanjang sejarah saya ngeblog . Sebelum ngeblog, saya putuskan ganti cat blog terdahulu, dengan harapan semoga ada semangat baru untuk memulai ngeblog lagi.

Tulisan ini adalah post kedua, setelah saya berganti status jadi seorang istri. Mungkin kedepannya, tulisan – tulisan di blog inipun akan sesuai dengan status baru saya, tidak jauh – jauh seputar rumah tangga dan aktifitas – aktifitas baru sebagai seorang istri. Karena memang dari awal tujuan saya buat blog ini adalah sebagai catatan sejarah hidup, dan semoga ada ibrah dan manfaat buat yang membaca.

Setelah menikah, kami tinggal di Kebun Nanas, Tangerang. Memulai kehidupan baru bersama di sebuah kontrakan sederhana (Cieeee…). Tunggu dulu jangan pada ciee dan jealous dulu, kali ini saya tidak akan cerita seputar keromantisan dan keindahan bulan madu kami. Saya hanya akan cerita mengenai keunikan – keunikan yang kami temukan ketika sudah tinggal bersama. Keajaiban – keajaiban yang ketika di ingat-ingat lagi membuat kami semakin yakin dengan kebesaran dan rahasiaNya yang luar biasa.

Ada yang pernah dengar perkataan seperti ini?

“Biasanya orang yang berjodoh itu mirip”.

Ya, saya sering mendengar pernyataan itu baik sebelum maupun setelah menikah sekarang. Tidak sedikit juga teman –teman yang mengungkapkan pernyataan itu kepada kami. Dan sayapun sering menemukan kasus itu, banyak dari teman – teman yang lebih awal menikah, ketika diperhatikan secara seksama ada kemiripan dengan pasangan mereka masing – masing.

Oke, untuk kasus itu saya tahu dan bisa terima. Tapi ternyata, setelah menikah ada lebih  banyak lagi kesamaan – kesamaan lain yang ditemukan. Ketika merapikan dan menyusun peralatan saya dan suami di kontrakan kami, saya menemukan beberapa peralatan kami yang sama.Mau tahu apa saja kesamaan – kesamaan yang kami temukan ketika memulai hidup bersama? Berikut foto – foto nya :

Obat Nyamuk Listrik  ( Punya Saya yang masih bagus, punya suami yang sedikit kusam)

Ini peralatan pertama yang sama yang saya temukan, Obat Nyamuk Listrik. Walaupun dulu kami tidak pernah kenal, ternyata kami punya tipe obat nyamuk yang sama.

Lotion..Yang tinggi besar punya suami, yang kecil punya diriku

Eh ternyata lotion kami  juga sama. Tapi kali ini ada perbedaan ukuran, punya dia lebih besar dari punya saya.

Rice Cooker kita ternyata juga sama..

Hoho, kami juga ternyata punya Rice Cooker yan sama. Jadilah sekarang 2 rice cooker ini bekerja secara bergantian tanpa ada sedikitpun niat untuk membeli rice cooker yang sedikit besar. ( Masih ngerasa anak kosan)

Pengharum Ruangan ini juga sama, tapi beda aroma (Suami yang kuning, saya pink)

Karena sama- sama dari UPI, kita punya cover ijazah yang sama…

Kalau ini sudah saya tahu dari sebelum nikah. Karena kami berasal dari kampus yang sama dan masuk di tahun yang sama, yaitu 2007. Hanya saja beda jenjang, saya S-1 beliau S-2. Dan aneh bin ajaibnya dulu ketika kuliah di UPI, kami tidak pernah kenal, tidak pernah bertemu dan tidak pernah terbayang akan berjodoh.

Sebelah kiri IPK ku, dan kanan IPK suami)

Dan ini yang paling membuat kami terheran-heran, ternyata IPK kami juga sama yaitu 3,47. Suatu kebetulan yang langka. Dan jadilah kami senyum-senyum ketika sadar itu.

Itu hanya beberapa peralatan – peralatan yang sama, ada peralatan lain yang juga sama dan ketika saya mau ambil fotonya ternyata isinya sudah habis dan sudah masuk tong sampah. Diluar peralatan, saya juga merasakan ada beberapa kesamaan sifat, pola pikir, dan kebiasaan. Saya jadi ingat kutipan Tere Liye dalam Buku nya seperti ini :

“Cinta sejati selalu menemukan jalan. Ada saja kebetulan, nasib, takdir, atau apalah sebutannya. Tapi sayangnya, orang-orang yang mengaku sedang dirundung cinta justru sebaliknya, selalu memaksakan jalan cerita, khawatir, cemas, serta berbagai perangai norak lainnya. Jika berjodoh, Tuhan sendiri yang akan memberikan jalan baiknya. Kebetulan yang menakjubkan.”
— Tere Liye – Kau, Aku, dan Sepucuk Angpau Merah.

Saya jadi sadar, ternyata seperti itu Allah mengatur segalanya. Ternyata Allah selalu punya cara yang indah untuk mempertemukan setiap orang dengan jodohnya. Mohon doanya, hari ini genap 2 bulan usia pernikahan kami. Semoga Allah senantiasa memberikan kerberkahan kepada kami.

33 thoughts on “Ternyata Seperti itulah Jodoh

  1. hihihi…. akhirnya sang pengantin baru ngeblog lagi….
    maaf tidak bisa datang di acara nikah di pariaman ya uni, ada beberapa hal yang darurat pada waktu itu. namun selamat menempuh hidup baru, menjadi keluarga yang sakinah.

    kembali masalah jodoh…. jujur, aku punya pengalaman yang sangat minim untuk subjek yang ini, aku masih single soalnya(single disini bisa diartikan sebagai “romantically independent”, hihihi). namun aku lumayan sering mengamati dan mendengar cerita dari teman2 atau kenalan yang sudah punya pasangan. bagiku tuhan memang sudah mengatur semuanya, namun sepertinya “beliau” suka mencocok-cocokkan dengan variabel yang tidak kita tahu dan tidak akan pernah kita mengerti. ada pasangan yang berjodoh dengan banyak kesamaan, maka beruntunglah, karena masing2 akan mengerti pasangannya seperti dia mengerti dirinya sendiri. maka beruntunglah, karena ini akan menjadi “shortcut” dalam keluarga bahagia, karena tidak butuh waktu yang panjang untuk memahami pasangan secara keseluruhan.

    ada juga pasangan yang berjodoh dengan segala perbedaan.mungkin memang butuh waktu untuk mengenali dan mengerti satu sama lain, namun itulah yang nantinya akan menjadi pelengkap kekurangan masing-masing. bukannya aku berpendapat bahwa pasangan yang banyak kesamaan tidak bisa melengkapi, karena selama hidup berdua dijalani, beberapa kekurangan akan melengkapi dirinya sendiri.

    mulai ngawur nih… aku kalau sudah berpendapat tentang cinta atau jodoh, maunya pidato panjang saja… hhihihi…

    namun diatas semuanya, aku turut berbahagia atas di “upgrade”nya kehidupan kakak isil. semoga berbahagia selalu.

    • Heheh makasih banyak Arif…
      iya nih padahal udah ditunggu – tunggu di hari H.. eh ternyata ga nongol juga blogger yang satu ini..

      waw katanya kurang berpengalaman, tapi ternyata paham banyak juga soal yang satu ini..

      makasih atas doa nya ya rif, eh kok blognya ga di update lagi??

      • hihihi… siap2 ujian kak, kalau update blog, nanti malah rumus fisika yang keposting… 🙂

        nanti setelah aku free, akan nulis lagi, dan upload foto2 liburan di wisata sumbar, biar iri itu pasangan baru yang lagi di tanggerang…. hihihi

  2. Waaahhh …
    Bisa begitu ya … ?
    Ini manis banget Sil …
    Manis banget … !

    Banyak sekali kebetulan … pasti sudah diatur oleh NYA …

    Semoga bisa semakin mengeratkan cinta kasih diantara kalian berdua …
    ikut bahagia membacanya …

    salam saya

    • Dan kalau boleh berpesan sikit …
      Dari sekian banyak persamaan … saya yakin akan ada sekian perbedaan juga …
      nah … jadikan perbedaan ini … lem yang juga tidak kalah kuatnya dengan persamaan tersebut …

      Singkatnya … Persamaan dan Perbedaan … adalah sarana untuk lebih mendekatkan kalian berdua

      salam saya lagi

      (trainer kok jadi nyerocos nih … maap ya Sil … )(hihihihihi)
      🙂

  3. obat nyamuk listrik, lotion, rice cooker, pengharum ruangan, hmmm…. bisa sama gitu ya…. mantap banget ini; tentu kesamaan terdahsyatnya adalah sama-sama sepakat untuk membangun rumah tangga yang bahagia; sungguh saya ikut mendoakannya ya Mbak Isil; semoga rumah tangga Mbak senantiasa mendapatkan keberkahan dari Allah ‘Azza wa Jalla.

    • makasih mas poer
      hehe iya, tapi pastinya juga ada perbedaan salah satunya dia bukan seorang blogger…tapi lagi di doktrin buat ngeblog juga heheh
      semoga bisa jadi blogger aktif juga nantinya hehhe

  4. Subhanallah, ternyata benar Silfi udah nikaaaaah! 😀

    Alhamdulillah, maap ya saya baru tahu kabar gembira ini… 😳 Semoga langgeng hingga akhir hayat, aamiin! 😳

Leave a reply to isill Cancel reply