Entah kenapa, ada sebuah kekuatan yang mendorong saya untuk menulis sesuatu tentang kalian malam ini. Meluapkan rasa yang ada di hati, tentang rasa syukur bisa kenal kalian, tentang rasa syukur dipertemukan dengan kalian, dan rasa haru punya kalian.
Lewat perbincangan panjang dengan nia tentang kilas balik perjuangan kita dari semester kemaren sampai sekarang. Tiba – tiba hati ini berkata “Saya bangga punya kalian teman”.
Yah, entahlah jika bercerita tentang karakter masing – masing. Kita bukanlah orang yang punya karakter sama. Kita bukanlah orang – orang yang dilahirkan dari latarbelakang yang sama. Dan kita juga tidak punya aktifitas dan kebiasaan yang sama sebelumnya. Mungkin kesamaan kita yang kentara hanyalah sama – sama Gadis Minang.
Persiapan untuk penelitian yang harus saya persiapkan untuk besok pun, tidak sanggup menghalangi diri ini untuk menulis tentang rasa ini, teman. Kekuatan apapun itu, yang jelas saya yakin ini dari Tuhan.
Saya akui, menyatukan 5 kepala yang punya pola pikir dan latarbelakang yang berbeda, bukanlah hal yang mudah. Sangatlah sulit, tapi satu yang selalu saya yakin kita pasti bisa karena kita punya tujuan satu.
Sejenak mari kita renungkan kembali, masa – masa perjuangan itu. Saat mengerjakan business plan semalam sebelum deadline pengumpulan syarat – syarat. Bagaimana, dengan cepat kita bisa bagi – bagi tugas dan satu persatu menyelesaikan persyaratan itu
Coba ingat kembali, saat – saat kita mempresentasi business plan di depan 2 orang dosen penguji. Dan masih lekat di ingatan saya, surprise yang kalian berikan beberapa jam sebelum kita masuk ruang presentasi, itu sangat berkesan bagi saya. Ingatkah kalian, tentang kado terindah yang ingin saya dapatkan di awal umur 22 tahun saat itu? Yah, inilah kado itu teman, Allah mengabulkannya untuk kita.
Walaupun tidak semua kita yang dapat modal itu. Tapi kita tetap bersyukur, dengan 4 orang yang lolos untuk mendapatkan modal itu. Ingatkah kalian tentang komitmen kita, berapapun modal yang kita dapat, kita tetap 5 orang. Terimakasih teman…
Ternyata proses seleksi itu bukanlah masalah terbesar kita, ingatkah kalian masa – masa kita magang di PRH Dago? Yah, saya yakin, kalian punya kenangan tersendiri tentang itu. Tentang sulitnya membagi waktu PLP dan magang, tentang sulitnya mengejar kuliah dan magang, dan tentang manajemen waktu kita yang lain. Masing – masing kita punya kesibukan sendiri – sendiri. Tapi, apa yang membuat saya salut dengan kalian? Ternyata kita berhasil melalui masa – masa adaptasi itu.
Ingatkah kalian, tentang jadwal ngedate kita setiap malam minggu. Jika bagi yang lain malam minggu adalah masa refreshing, tapi bagi kita malam minggu adalah waktu rapat pemegang saham. Malam minggu adalah waktu kita diskusi dan adu argument untuk kebaikan usaha ini. Malam itulah kita keluarkan semua unek – unek bahkan tidak jarang saling bentrok, tapi setelah itulah kita menemukan solusinya. Saat – saat tegang seperti itu yang sedikit demi sedikit membuat saya kenal karakter kalian satu persatu.
Belum selesai sampai magang, ingatkah kalian saat – saat kita hunting toko yang sesuai untuk dijadikan kantor kita kelak. Ingatkah kalian, tentang beberapa cadangan toko yang kita masukkan kedalam list nominasi?
Ternyata Allah berkata lain, dia punya jalan terindah buat kita. Tanpa di duga – duga, toko baju yang sebelumnya tidak pernah terbayang akan tutup, ternyata tiba – tiba sudah bertuliskan “DIKONTRAKKAN”.
Ingatkah kalian saat kita berlima langsung pergi menghubungi sang pemilik toko hari itu juga? Dan inilah yang paling saya ingat teman, saat harapan kita tidak sesuai dengan kenyataan. Saat bapak pemiliki toko itu memberitahukan bahwa toko itu hanya dikontrakkan untuk 2 tahun, sedangkan modal yang kita punya tidak cukup membiayai toko itu untuk 2 tahun.
Nah, disinilah titik puncaknya teman. Ingatkah kalian, saat tiada daya dan upaya yang bisa kita perbuat selain berharap dan berdoa pada Nya. Saya masih sangat ingat sore itu, di kafe sehat DT kita duduk melingkar dan terdiam beberapa saat. Terdiam, karena tidak tahu yang harus di lakukan lagi.
Hingga akhirnya, hanya doa lah yang bisa kita panjatkan bersama – sama pada Nya, memohon petunjuk dan pertolongan. Keberserahdirian itu ternyata sangat indah teman.
Akhirnya sadar atau tidak sadar, satu persatu Allah buka kan jalan pada kita. Pertolongan dari seluruh pihak pun datang dan mengalir deras bukan? Hingga akhirnya sekarang, kita bisa mendirikan usaha ini bersama.
Syukur, kata yang tidak pernah hilang, saat mengingat – ngingat kembali semuanya. Karena tanpa pertolongan Nya kita bukanlah apa – apa. Karena tanpa petunjuk dari Nya, kita bukanlah siapa – siapa. Sekarang, di 2 bulan berdirinya kantor kita, saya ingin mengajak kalian semua mengingatnya kembali walau hanya sesaat. Tentang perjuangan itu, tentang usaha itu, dan tentang keberserahan pada Nya itu.
Sesulit apapun tantangan yang akan kita hadapi kedepannya, harapan saya kita tetap satu. Seberbeda apapun karakter kita, saya harap tidak akan pernah terlontar kata untuk mundur atau keluar dari perjuangan ini. Saya tahu masa – masa sulit itu belum berakhir dan ga akan berakhir selama kita masih terus berusaha dan berjuang. Karena itulah hidup.
Saya paham, kita semua punya satu impian yang sangat ingin diwujudkan dalam waktu dekat. Sidang dan lulus kuliah dengan nilai yang baik. Mari berjuang teman, mari wujudkan impian kita tuk menggunakan toga itu di hari dan waktu yang sama. Dimana orang tua kita bisa hadir dan menyaksikan kesuksesan kita, dan tentunya mereka semua bisa saling kenal dan berkumpul di kantor kecil kita itu.
Wah, memang sekarang itu baru bagian dari mimpi – mimpi kita. Tapi yakinlah Allah pasti akan memeluk mimpi – mimpi kita, jika kita tetap berusaha untuk mengejarnya.
Dan terakhir, harapan saya,semoga ikatan ini bukanlah hanya ikatan business atau persahabatan. Tapi lebih dari itu, bahwa ikatan ini adalah sebuah ikatan kekeluargaan. Semoga kita senantiasa berada dalam lindungan dan bimbingan Nya, dan jangan pernah sekalipun biarkan diri kita lepas dari pengawasan Nya, walau hanya sekejap mata. Tetap berusaha, saling mengingatkan dan bersyukur. I’m Proud being part of YOU.
Terharu… 😥
hehhe…hehehe
semangat kakak2 saiyo sakayo…
semangat kak iciiiiinn.. ^_^/
makasih icceee semangatnyo..
eh, ndak saiyo sakayo doh tapi saiyosakato…hehhe
Cuuuun, tetap suka dengan bLog-mu. Mudah2an bisa targeT abis wisuda man-ekspLor bLog Nia… 🙂
hohoho…alhamdulillah…
semoga bisa jadi inspirasi buat bu BM tuk segera mengurusi blog nya
(hahha, padahal ini mah juga musiman nulisnya)
sukaaaaaaaa~
makasih fiyaaa…. 🙂
wuah.. jadi trenyuh,,
salam kenal ya mba.. 😉
iya salam kenal juga dhila…
siiip! we never alone, right?
semangat! do the best!! 😉
Saya suka semngat kalian Mba’. Subhanallah… ^^ itulah indahnya ukhuwah.
Pingback: 1 Tahun Prima Riau Holiday Gerlong « Try To Be Better
Pingback: I’m Proud Being Part of You | Tsamaratul Janniah's Blog
Pingback: 1 Tahun Prima Riau Holiday Gerlong | Tsamaratul Janniah's Blog
Pingback: Konsep Ide | Tsamaratul Janniah's Blog