Aku Ingin Seperti Mereka…

Aku ingin menulis. Menulis lepas tanpa beban. Menulis apapun yang ingin kutuliskan tanpa ada yang mengikat. Aku ingin menjadi Salim a.fillah yang dari jari – jarinya begitu banyak buku – buku inspiratif dihasilkan. Aku ingin menjad Habiburrahman El Shirazi yang dengan imaginasinya begitu banyak novel – novel mendidik yang di ciptakan. Aku ingin menjadi Romi Satria Wahono, yang dengan ilmunya begitu banyak mahasiswa – mahasiwa yang di sadarkan. Aku ingin menjadi mereka, penulis – penulis hebat yang menghasilkan karya positif yang membangun.

Tapi aku sadar, aku tidak bisa menjadi mereka, aku tetap lah aku. Seorang Elfa Silfiana, bukanlah Salim A. Fillah, Habiburrahman ataupun Romi Satria Wahono. Tapi, aku bisa menjadi seperti mereka, aku juga pasti bisa menghasilkan karya positif yang membangun seperti mereka, yang tentunya dengan cara dan style ku sendiri.

Aku tahu, mereka bisa seperti itu bukanlah tiba – tiba. Mereka bisa menghasilkan karya – karya hebat itu, bukanlah mukjizat yang langsung turun dari langit. Semuanya pasti butuh proses. Semuanya tentu butuh waktu. Dan yakin semuanya butuh usaha dan semangat yang luar biasa.

Sekarang, aku harus melihat diriku. Jika perlu bercerminlah, sudah berapa besarkah usahamu untuk mencapai itu?. Alangkah malunya aku. Ternyata aku belum apa – apa. Merutinkan menulis 1x seminggu juga belum. Sibuk , koneksi internet, dan aktifitas lainnya pun kerap jadi alasanku jika ditanya kenapa tidak menulis.

Coba lihat mereka, orang – orang hebat itu, apakah mereka tidak sibuk? Dan aku yakin, kesibukannya jauh lebih banyak dari dirimu sil. Tapi, kesibukan ternyata bukan alasan bagi mereka untuk menghasilkan karya hebat itu.

Dan aku pikir, koneksi internet hanyalah sebuah alasan picik seorang pecundang yang ingin menutupi rasa malasnya. Yaps, benar. Aku akui itu hanyalah alasan. Tidak pantas untuk diperhitungkan. Karena, tanpa koneksi internet pun, sebenarnya aku tetap bisa menulis.

Sadar sepenuhnya, aku masih berada di titik 0 ternyata. Untuk menulispun, aku masih sangat membutuhkan yang namanya Mood. Si Mr. Moody masih mengendalikan inspirasiku. Dan tidak jarang, aku hanya menulis apa yang kurasakan. Yups, menulis sebagai sarana curhat. Mungkin hanya sampai pada titik itu kemampuan menulisku.

Membuat target menulis, mungkin itu salah satu langkah yang bisa kulakukan untuk saat ini. Karena, aku pikir, mustahil aku bisa mencapai mimpi itu, jika tidak pernah memulainya. Mustahil jika, aku hanya meletakkan impianku  itu pada prioritas yang kesekian dari semua kegiatan dan aktifitasku.

Okey baiklah, aku berharap tulisan ini bukan hanya sekedar tulisan. Bukan juga sekedar coretan tanpa makna yang dibiarkan begitu saja. Aku berharap, ini bisa menjadi penyemangat ku ketika semangat menulisku mulai melemah, bisa menjadi  pengingat ku dikala aku sibuk dengan rutinitas dan yang terpenting ini bisa menjadi stasiun kenangan ku kelak disaat impian ku tu menjadi nyata. Amin….

 

 

26 thoughts on “Aku Ingin Seperti Mereka…

  1. tanpa isil sadari, isil sudah menulis tulisan positif yang membangun.
    karena dengan tulisanmu ini, bisa membangunkan geliat menulis isil dan oranglain yang membacanya..
    terimakasih sudah mengingatkan.
    tetap berkarya positif supaya menciptakan manfaat yang positif. 🙂

  2. Hm …
    Jangan terbelenggu untuk menciptakan sesuatu yang fenomenal … besar dan monumental …
    tetapi mulailah dari hal-hal kecil …

    percaya sama saya …
    dari hal yang kita pikir kecil itu … boleh jadi ide yang besar akan menunggu

    salam saya Sil

  3. Sil, gak harus sepeti mereka2 yang hebat itu, kita menulis.
    seperti Sil sekarang, Sil adalah unik dgn tulisan2nya yg mampu juga membangkitkan semangat yg membacanya .
    so, mulailah menulis,yang penting bermanfaat,walaupun hanya utk diri sendiri misalnya 🙂
    (peluk sayang dan rindu)
    salam

Leave a reply to Let's Share Together Cancel reply